Wednesday, July 2, 2008

MAKANAN PENDAMPING SUSU

Berikan yang terbaik untuk buah hati anda
Memperkenalkan makanan pertama kepada bayi anda merupakan pengalaman yang sangat istimewa untuk anda dan juga bayi anda. Ini adalah langkah yang sangat besar untuk si kecil menuju dunia yang penuh dengan cita rasa.

Berbagai Manfaat ASI
Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya memerlukan tidak lebih dari Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya. ASI mengandung banyak antibodi and sel darah putih yang sangat membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi. Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam lemak yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.

Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi yang diberikan ASI mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang diberikan susu formula. Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI selama 13 minggu atau lebih mengurangi bayi dari resiko gastroenteritis dan infeksi pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat memperlambat / mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak. Terutama bagi mereka yang memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti asma, hayfever, eksim dan alergi makanan. Kolostrum pada ASI yang dihasilkan di hari-hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat penting bagi bayi. Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi, karena manfaatnya yang luar biasa bagi bayi.

Berapa banyak ASI / susu yang diberikan ?
Antara usia 4 sampai dengan 6 bulan, bayi harus mendapatkan minimum 600 ml ASI atau susu formula setiap harinya. Meskipun untuk ASI, kebutuhan tsb tidak dapat ditakar dg berapa cc atau ml yg harus diberikan. Yang paling tepat adalah berikan ASI sesering mungkin dan kapanpun anak menginginkannya.

Di usia hingga 6 bulan, ASI (atau susu formula bagi mereka yang tidak memberikan ASI) merupakan makanan utama bagi bayi. Jangan memberikan minuman, seperti jus atau yg lainnya kepada bayi. Hal ini dikarenakan ASI ( susu formula) sudah lebih dari cukup untuk memenuhi asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.

Memperkenalkan Makanan Padat
Dari sejumlah penelitian medis terakhir menyarankan bahwa makanan padat sebaiknya dikenalkan pada bayi saat ia berusia 6 bulan. Karena di usia tersebut, sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh anak relatif sudah sempurna dan siap untuk menerima makanan padat. Hal ini akan mengurangi kemungkinan resiko terkena alergi makanan.

Di 6 bulan pertama kehidupan seorang anak, ia mempelajari dengan baik cara untuk menyusu pada ibunya ataupun menghisap dari botol susu. Saat bayi mulai fase makan (> 6 bl), maka ia akan mempelajari keahlian baru. Mulai dari bagaimana ia belajar untuk mendorong makanan di rongga mulut dengan lidahnya, hingga masuk ke bagian belakang mulut kemudian menelannya.

Saat makanan dimasukkan dengan sendok ke dalam mulut, bayi harus belajar menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan ke arah belakang dan bukan ke arah depan. Ia juga belajar menggunakan bibirnya untuk mengambil makanan dari sendok. Sebelum bayi diperkenalkan makanan padat, ia hanya menggunakan otot rahang dan pipi untuk menyusu. Disinilah keisitimewaan dari pengenalan pertama makanan padat, karena momen tersebut merupakan pengalaman yang sangat baru dan luar biasa bagi si kecil.

Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian dengan makanannya, terutama di awal-awal ia belajar makan. Ini dikarenakan ia mungkin saja tersedak setiap saat. Jika pengenalan makanan padat terlambat (usia >6 bln)diberikan, maka beberapa bayi seringkali kesulitan untuk belajar menelan dan mengunyah makanannya.
 
Makanan pertama terbaik untuk bayi anda
Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko alergi yang tinggi. Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi. Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan tersebut. Garam dapat mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan manis, sehingga dapat merusak giginya.

Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.

Memberikan MPASI adalah waktu yang sangat tepat untuk mengetahui dengan betul makanan mana yang tidak dapat ditolerir oleh bayi anda. Namun jika anda mencampur aduk makanannya (antara karbohidrat, sayur, dan lauk pauknya), maka sangatlah sulit untuk mencari pencetusnya jika terjadi alergi.

Sayuran pertama: Wortel, kentang, lobak, labu parang, ubi merah, segala macam ubi-ubian, kacang polong, brokoli, kembang kol.
Buah-buahan pertama: Apel, pear, pisang, pepaya, alpukat.

Tepung beras (baby rice): Campurkan tepung beras dengan air/ASI/susu formula. Tepung beras sangat mudah dicerna dan rasa susu membuat masa transisi ke makanan padat menjadi lebih mudah. Tepung beras dapat diberikan bersamaan dengan buah atau sayur.

Daging: Daging giling yang dimasak matang dapat diperkenalkan sebagai makanan pertama bayi. Meski demikian, secara umum, kebutuhan utama protein dan zat besi anak usia 6 bl didapatkan dari ASI / susu formula.

 Makanan yang perlu dihindari di awal pengenalan MPASI
Susu sapi/kambing. Etc
Dairy products (seperti yogurt, keju, dsbnya) Telur Makanan yang mengandung gluten seperti gandum, rye, barley dan oat Madu Kerang-kerangan dan ikan Makanan pedas Kacang-kacangan (kacang tanah, almond. dsbnya) Daging/ikan asap Garam Gula Buah beraroma tajam / Citrus fruits (spt. strawberry, raspberry, lemon)

Waktu pemberian MPASI
Pemberian MPASI merupakan waktu yang amat istimewa bagi si Kecil dan juga anda. Berikan di waktu yang nyaman untuk anak dan juga anda. Jika memungkinkan, berikanlah MPASI di waktu yang sama setiap harinya. Tujuannya agar terbentuk suatu pola atau kebiasaan.

Sebelum anda mengenalkan MPASI, bayi terbiasa dengan pola menyusu yang teratur tanpa henti. Terkadang akan sangat mengganggunya, jika ia harus berhenti di sela-sela acara makannya sekarang. Untuk itu, berikanlah anak sedikit ASI / susu formula, sebelum memberikan MPASI. Sehingga ia tidak terlalu kelaparan yang sangat mungkin membuatnya marah atau frustasi.

Di hari-hari pertama pemberian MPASI, bayi biasanya hanya memerlukan sedikit makanan padat. Misalnya, 2 – 3 sendok kecil penuh. Dimulai dari 1 kali pemberian MPASI per hari. Misalkan saat makan siang. Kemudian dapat ditingkatkan menjadi 3 kali sehari (makan pagi, makan siang dan makan malam).

Yang perlu diingat, ukurlah selalu suhu dari makanan sebelum diberikan kepada si kecil. Dudukkan bayi anda di pangkuan atau di kursi makan bayi. Cobalah membuat acara makan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Senyumlah selalu dan ekspresikan bagaimana senangnya acara makan. Jangan lupa ajaklah ia bicara saat anda menyuapinya. Ingat makan bagi anak adalah lebih dari sekedar acara pemenuhan nutrisi. Tetapi masa pembelajaran yang baik dan menyenangkan !

Apabila si Kecil menolak MPASI
Bukanlah suatu masalah besar jika si kecil menolak suapan anda. Cobalah berikan kembali MPASI beberapa hari setelahnya. Atau siapkan makanan saring (puree) yang lebih encer sehingga lebih memudahkan bayi anda untuk menelan. Terutama bagi bayi yang belum menguasai betul cara mengunyah dan menelan makanan. Anda juga dapat memulai dengan mencelupkan jari anda yang sudah bersih ke dalam makanan saring si bayi, kemudian biarkan bayi anda untuk menghisapnya dari jari anda. Hal ini dapat dilakukan di awal-awal masa pengenalan MPASI, karena beberapa bayi tidak suka merasakan sendok di mulutnya.
Jika bayi anda hanya makan sedikit makanan padatnya, janganlah memaksanya untuk makan. Biasanya para bayi tahu persis kapan ia mereka merasa cukup kenyang.

Membuat makanan bayi
Untuk membuat makanan bayi, pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan pengental atau perasa buatan. Dengan membuat makanan bayi sendiri, anda juga lebih menghemat biaya bila daripada membeli makanan instan. Yang tak kalah pentingnya, memperkenalkan berbagai jenis makanan sangat penting dalam membangun variasi makanan sehat. Anda dapat bervariasi mengkombinasikan makanan sesuai dengan bayi anda.

Memutuskan berapa banyak makanan yang harus diberikan
Sangatlah sulit untuk menebak berapa banyak jumlah makanan yang akan dimakan si kecil. Hal ini dikarenakan selera dan kebutuhan tiap bayi tidaklah sama.
Sebagai panduan kasar, di awal pemberian MPASI mungkin bayi anda hanya memakan 1 - 2 sendok makan (sdm) saja. Maka sediakan kira-kira 1-2 sdm makanan di mangkuknya. Seiring waktu saat bayi sudah mulai terbiasa dengan pemberian MPASI, berikan makanan dengan jumlah lebih secara bertahap.
 
Suhu MPASI
Makanan yang akan diberikan kepada bayi harus dalam suhu ruangan atau hangat-hangat kuku. Ini penting, karena mulut bayi lebih sensitif terhadap suhu dibandingkan dengan orang dewasa.
Apabila MPASI dipanaskan dengan microwave, panaskanlah hingga mendidih kemudian dinginkan terlebih dahulu. Aduk rata untuk mendinginkan makanan. Periksa kembali suhu makanan sebelum diberikan kepada si kecil.

Higienis
Anda harus menjaga benar kebersihan dalam menyiapkan MPASI dan tempat penyimpanannya. Hal ini disebabkan bayi sangat mudah keracunan makanan / food poisoning. Botol susu harus dicuci dengan bersih dan disteril, karena susu merupakan tempat ideal untuk berkembang biaknya bakteri. Begitu pula dengan dot, training cup harus disteril sampai dengan bayi anda berusia 1 tahun. Sendok makan bayi harus di sterilisasi sampai minimum bayi berusia
9 bulan. Akan tetapi, saat bayi mulai belajar merangkak dan memasukkan barang ke dalam mulutnya, sterilisasi piring makan, training cup dan sendok makannya sudahlah tidak terlalu penting, kecuali untuk botol susu dan dot.

Cara memasak MPASI:
Rebus: Gunakanlah sedikit air saat merebus. Hati-hati jangan sampai merebus sayur atau buah terlalu lama (overcook). Tambahkan ASI / susu / air secukupnya untuk membuat puree.

Microwave: Iris sayuran/buah dan taruh dalam piring khusus untuk microwave. Tambahkan sedikit air dan masak hingga lunak. Haluskan dan aduk rata. Sebelum diberikan, tes dahulu suhunya.

Kukus: Cara ini adalah yang sangat ideal untuk menjaga rasa dan juga vitamin dalam sayuran/buah.Vitamin B dan C adalah vitamin yang larut dalam air dan sangat mudah hilang/rusak apabila dimasak terlalu lama, terutama jka direbus.

Bahan Makanan yang Sebaiknya Dihindari 
   
Bayi usia 6-12 bulan
» Kacang-kacangan, terutama kacang tanah. 
» Garam, gula, madu dan bahan pemanis lain. 
» Gandum, barley, havermout dan produk olahannya (aneka roti, aneka sereal) yang mengandung gluten (sejenis protein). 
» Telur 
» Kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk produk olahan kacang tanah seperti mentega kacang. 
» Ikan dan kerang-kerangan 
» Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti yogurt. 
» Jus buah yang rasanya asam, seperti jeruk lemon dan jeruk nipis. 
» Bumbu masak atau penambah cita rasa, seperti garam, gula, kecap, madu dan bahan pemanis lainnya. 
 

Bayi usia lebih dari 12 bulan 
» Kacang-kacangan, terutama kacang tanah. 
» Makanan diet atau makanan yang rendah lemak. 
» Garam dan gula digunakan seminimal mungkin. 

Serba serbi Peralatan Makan Bayi 
  
» Piring atau mangkuk yang baik untuk bayi adalah yang ukurannya tidak terlalu besar dan berbentuk bulat. Kalau bisa, pilihlah yang ada pegangannya, ada alasnya yang bisa menempel pada meja kursi makan, atau yang ada lapisan untuk diisi air panas agar makanan tetap hangat. Wadah makanan tersebut sebaiknya terbuat dari melamin atau plastik, sehingga tidak mudah pecah.
» Untuk bayi yang baru pertama kali diberi makanan padat, Anda sebaiknya menggunakan sendok yang tidak terlalu cekung, berujung bulat, dan tidak punya tepi yang tajam. Selain itu, pilihlah sendok yang bergagang panjang, terbuat dari plastik atau karet yang lunak dan fleksibel, sehingga tidak melukai gusi bayi. Pada saat bayi mulai senang memegang-megang sendok (usia 9-12 bulan), Anda dapat menggunakan sendok yang agak lebar dan pendek dengan gagang yang agak tebal. 
» Cangkir yang tepat untuk bayi yang baru belajar minum adalah yang bentuknya tidak terlalu besar, kokoh, dan stabil. Lebih baik lagi bila Anda pilih cangkir bulat dengan dua pegangan dan bibir cangkir diberi tutup dengan desain khusus sesuai kebutuhan bayi. Pilihlah cangkir yang terbuat dari melamin atau plastik. 
» Tadah liur dapat melindungi baju bayi dari makanan yang sedang dimakannya. Pilihlah tadah liur yang berbentuk setengah lingkaran dengan lingkar leher yang relatif longgar, sehingga memungkinkan bayi untuk bebas bergerak. Bila perlu, pilihlah yang terbuat dari handuk atau kain yang dilapisi plastik, sehingga makanan yang tumpah tidak membasahi baju bayi. 
» Kursi makan khusus untuk bayi biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman, meja kecil (sebagai tempat menaruh mangkuk), serta sandaran. Bila bayi belum bisa duduk dengan tegak, Anda dapat menggunakan car seat atau menyuapinya dalam gendongan Anda. 
» Sapu tangan handuk untuk membersihkan mulut dan wajah bayi, serta tikar/taplak plastik sebagai alas kursi makannya, agar Anda dapat membersihkan makanan yang jatuh dengan mudah. 
  

Yang Perlu Diingat 
» Selalu mencuci bersih setiap bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan bayi. 
» Selalu mencuci tangan sebelum mulai mempersiapkan makanan bayi, terutama bila kontak dengan daging, telur, atau ikan mentah, dan sebelum memberi makan bayi. Selain itu, cuci juga tangan .bayi Anda. 
» Talenan, pisau dapur serta peralatan lain yang digunakan harus segera dicuci setelah digunakan. Biarkan kering dengan cara diangin-anginkan, atau dikeringkan dengan lap bersih. 
» Peralatan makan bayi, seperti mangkuk, sendok, dan cangkir, harus disucihamakan dulu sebelum digunakan oleh bayi. 
» Jangan lupa untuk selalu memeriksa suhu makanan yang akan disuapkan pada bayi. Beberapa jenis mangkuk atau sendok makan bayi dilengkapi dengan sensor panas, sehingga memudahkan Anda untuk mengetahui apakah makanan tersebut masih terlalu panas untuk bayi atau tidak. Untuk tujuan yang sama, Anda bisa menaruh sedikit makanan di sebelah dalam pergelangan tangan Anda. 
» Jangan menyimpan makanan yang tidak dihabiskan bayi. Ludah yang terbawa oleh sendok bayi akan menyebarkan bakteri. 
» Makanan bayi hasil olahan sendiri dapat dibekukan dengan menggunakan cetakan es batu, lalu tutup dengan plastik sampai rapat. Beri label dan tanggal. Bila akan diberikan pada bayi, makanan beku tersebut dapat dipanaskan dalam panci (ditim), dikukus, atau menggunakan microwave (periksa apakah semua bagian makanan mendapat panas yang sama). Setelah mencair dan mendidih, biarkan makanan mencapai suhu kamar, baru disuapkan pada bayi. 
» Makanan bayi yang dibekukan sebaiknya tidak dipanaskan lebih dari satu kali. Jadi, Anda sebaiknya mengambilnya dalam porsi sekali makan, dan biarkan sisanya tetap dalam lemari pembeku untuk dipergunakan lain waktu. 
» Jangan menambahkan garam, gula atau madu. Garam dapat memaksa ginjal bayi yang belum berkembang sempurna untuk bekerja keras. Gula dapat merusak gigi bayi, dan madu membawa risiko infeksi bakteri C.botulism (bakteri penyebab keracunan makanan) .




No comments: